Selasa, 05 Februari 2013

KRS oh KRS



Libur telah tiba... libur telah tiba...
horeee.... horeee... horeeee.....

Bahagia. Itulah kata yang pas untuk menggambarkan suasana hati mereka. Ujian akhir semester sudah dilalui, nilai pun telah keluar. Sekarang saatnya untuk relaksasi. Mengendurkan urat-urat syaraf yang sekian lama telah bekerja keras selama satu semester ini. Ya walaupun mereka bukan anak sekolah lagi.
Tapi, waiiittt...

Sepertinya kebahagiaan itu tak bertahan lama kawan. Setidaknya untuk saat ini. Benarkah???
Wajah-wajah sumringah itu tiba-tiba berubah menjadi pucat pasi layaknya kapas saat ujung mata mereka melirik secarik kertas persegi panjang yang tertempel dengan indahnya pada dinding samping tempat tidur mereka. Manik mereka tertuju pada satu angka yang tertera pada kertas itu. angka 5. Ya angka 5 adalah yang menjadi target manik mereka. Dan kertas persegi panjang yang menjadi objek adalah kalender pendidikan yang didapat dari tempat mereka belajar.

Fiiuuufff... Satu hembusan napas lega keluar dengan begitu lembut. Serasa ada kelegaan luar biasa yang mereka rasakan. “Untung bukan hari ini”. Ya. Tanggal 5 memang bukan hari ini, karena hari ini adalah tanggal 4. Seketika itu juga mata mereka membulat sempurna. Kalau hari ini adalah tanggal 4, berarti tanggal 5 itu adalah besok kan???kembali  mereka merasa sesak nafas mendadak. Jangankan untuk bernafas, untuk mengembalikan kesadaran mereka ke alam nyata saja sangat sulit rasanya.

Jadi ada apa dengan tanggal 5???

Sebenarnya tidak ada yang special dengan tanggal 5. Hanya saja pada tanggal itu mereka harus merancang dan mendesain serta merencanakan jadwal untuk kelangsungan hidup mereka satu semester ke depan. Ada yang tau event apa itu?? Yaps... benar sekali. Mereka harus mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) untuk semester berikutnya. Lalu ada masalah apa dengan pengisian KRS? Masalahnya terlalu kompleks untuk dijabarkan disini. Bisa-bisa memakan waktu berhari-hari untuk menjelaskannya. Tapi yang pasti hari pengisian KRS itu menjadi “momok” yang cukup menakutkan bagi para mahasiswa yang ada di sini.

Dimulai dari malam sebelum hari H pengisian KRS. Menjelang tidur mereka sudah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan untuk ‘Pertempuran’ esok hari. Laptop, modem, charger laptop, biskuit, susu, kopi (ehh yang terakhir tidak semua mempersiapkan.. hehe). Selanjutnya mereka akan tidur sejenak untuk selanjutnya akan terbangun di tengah malam. Untuk apa??? Untuk Sholat malam tentunya, hehe. Percaya atau tidak, mereka yang hendak mengisi KRS ini tidak jarang yang menjadi lebih dekat kepada Allah (satu-satunya efek positif KRS-an). Karena mereka merasa pengisian KRS ini adalah salah satu ujian yang harus mereka hadapi hari ini (lebay). Selain memohon untuk diberikan kemudahan dalam pengisian mereka juga memohon diberikan kesabaran ekstra untuk hari ini. Selanjutnya mereka akan mencoba untuk start pertarungan mereka. Di tengah malam. Ya di tengah malam. Tepat pukul 00.00 WIB. Tidak ada siapapun yang tahu pasti kapan sistem pengisian KRS akan siap digunakan. Di jadwal hanya ada tanggal pengisian yaitu tanggal 5, jadi kalau pukul 00.00 WIB berarti sudah masuk tanggal 5 dong, begitu pikir mereka.

Kemudian jika beberapa menit berjalan dan sistem belum menunjukkan tanda-tanda kehidupan, mereka akan terlelap lagi dengan sendirinya hingga waktu sholat shubuh tiba. Disini efek positif KRS muncul lagi. Jika biasanya mahasiswa-mahasiswi itu akan bobok cantik lagi setelah sholat shubuh maka untuk hari ini mereka akan dengan sukarela menajamkan mata mereka dan mulai fokus lagi pada benda persegi panjang yang ada tonjolan berlampu di salah satu sisinya (modem maksudnya) ketimbang kembali bergelung dengan selimut hangat mereka. Karena ini menyangkut keberlangsungan kehidupan kuliah mereka. Mulai pada saat ini perang benar-benar akan dimulai. Perang mengisi KRS.

Untuk yang satu ini saya akan setuju dengan usulan-usulan rekan-rekan saya ini yang meminta adanya kebijakan baru tentang tata cara pengisian KRS. Karena sistem dalam pengisian KRS bisa diibaratkan sebagai perang saudara. Bagaimana tidak. Bayangkan saja ada ratusan bahkan ribuan orang yang akan membuka satu situs yang sama pada saat yang bersamaan pula. Ribuan mahasiswa pada saat yang bersamaan akan membuka situs yang sama pada laptop mereka. Bisa dibayangkan? (dibayangkan sendiri ya.. ^^)

Mungkin ada yang membantah bahwa tidak semua mahasiswa akan mengisi KRS pada saat itu juga. Mungkin masih banyak yang lain yang lebih santai. Ok.. Untuk sementara kita lupakan mahasiswa dari fakultas dan jurusan lain yang mungkin lebih santai dalam pengisian KRS. Kita fokus pada mereka saja disini. Mereka yang notabene adalah mahasiswa di salah satu jurusan yang memiliki anggota terbanyak. Kalau dihitung mungkin bisa mendekati angka seribu orang lah. Hahh... saya sudah tidak sanggup membayangkan karena saya juga menjadi salah satu aktor yang merasakannya. Jadi kami disini kami berharap semoga ada kebijakan baru yang dibuat untuk menangani masalah KRS-an ini.

Dan Ketika waktunya telah benar-benar tiba untuk mengisi, si server ini tidak dapat terbuka sama sekali. Hanya memuat terus tanpa memperlihatkan halaman situs. Berulang kali klik dan beruang kali macet. Berkali-kali trial dan berkali-kali pula error. Jadilah seharian itu mereka berkutat di depan laptop yang hanya memperlihatkan halaman kosong tanpa ada hasil sedikit pun. Jikapun ada yang beruntung dapat mengisi itupun dapat dihitung dengan jari. Ada juga yang sudah dapat mengisi tapi baru separuk dari MK yang harus diambil. Dan yang paling banyak adalah mereka yang belum dapat mengisi sama sekali dan harus menunggu lagi dalam jangka waktu yang tidak diketahui kapan. Benar-benar melatih kesabaran ):

Terlepas dari sisi negatif dan positif pengisian KRS dan terlepas dari bagaimana ribet dan rusuhnya pengisian KRS, pelaksanaan KRS-an selalu memberikan kenangan indah dan lucu yang membekas di hati dan mungkin dapat menjadi salah satu cerita yang menarik bagi anak cucu kelak dikemudian hari. ):



Tidak ada komentar:

Posting Komentar